Sunday, October 6, 2013

Bila Al-Quran berbicara dengan orang2 yang diuji...


Betapa sayang nya Allah pada kita sehingga di dalam al-Quran diselitkan dengan motivasi supaya hamba-hambaNya ini tabah dalam menghadapi segala dugaan sebelum menuju ke perhentian abadi...

KENAPA AKU DIUJI?
"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan;
"Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji org2 yg sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui org2 yg benar dan sesungguhnya Dia mengetahui org2 yg dusta." -Surah Al-Ankabut ayat 2-3

KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."
-Surah Al-Baqarah ayat 216

KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
-Surah Al-Baqarah ayat 286

RASA FRUST?
"Jgnlah kamu bersikap lemah, dan jgnlah pula kamu bersedih hati,padahal kamulah org2 yg paling tinggi darjatnya, jika kamu org2 yg beriman."
- Surah Al-Imran ayat 139

BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?
"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan)."
-Surah Al-Imran ayat 200

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk"
-Surah Al-Baqarah ayat 45

APA YANG AKU DAPAT DRPD SEMUA INI?
"Sesungguhnya Allah telah membeli dr org2 mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga utk mereka... ..
-Surah At-Taubah ayat 111

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain drNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal."
-Surah At-Taubah ayat 129

AKU DAH TAK DAPAT BERTAHAN LAGI!!!!!
"... ..dan jgnlah kamu berputus asa dr rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dr rahmat Allah melainkan kaum yg kafir."
-Surah Yusuf ayat 12

Sunday, September 1, 2013

Accepting What Allaah Decreed


Accepting What Allaah Decreed:

The Stances to be Adopted with Regards to Decreed Events which are Disagreeable, by Imaam Ibnul-Qayyim (rahimahullaah, d.751H)

Imaam Ibnul-Qayyim said:

When something pre-decreed happens to the servant, and it is something which he dislikes, then he must adopt six stances regarding it:

The first: The stance of Tawheed: and that Allaah is the One Who decreed it, willed it, and created it. Whatever Allaah willed occurs, and whatever He did not will shall not occur;

The second: The stance of Justice (al-'Adl): And that His Judgement applies and occurs upon him, and whatever He ordains concerning him is fully just;

The third: The stance of Mercy (ar-Rahmah): And that His Mercy in this decreed matter outweighs His Anger, and His punishing; and that Mercy is its basis;

The fourth: The stance of Wisdom (al-Hikmah): And that His Wisdom - He the One free of all imperfections - necessitated that it should occur. He did not ordain it without purpose, or frivolously.

The fifth: The stance of Praise (al-Hamd): And that He - the Perfect - deserves full praise for that, from every aspect.

The sixth: The stance of Servitude (al-'Uboodiyyah): And that he is entirely a slave, in every sense. The Judgements and Decrees of his Master apply and occur upon him, since he belongs to Him and is His slave. So He controls him such that he is under His Decrees which relate to the creation, just as He controls him in his being under His Judgements relating to the Religion. So it is fully appropriate that these Decrees occur upon him.

Source: Al-Fawaa`id (pp. 46-47) of Imaam Ibnul-Qayyim (rahimahullaah)

Thursday, August 1, 2013

Bagaimana berdoa seperti yang dianjurkan oleh ulama?



Sekarang kita berada di penghujung bulan Ramadhan. 10 hari terakhir ini dijanji dengan pellbagai ganjaran antaranya malam lalitul qadar. Malam yang disebut di dalam quran lebih mulia dari seribu bulan. 
 
Antara ibadat yang sangat dituntut pada malam tersebut adalah du'a. Ini bertepatan dengan  satu hadith yang diriwayatkan oleh A'isyhah ra. bahawasanya A'isyah berkata: Apakah yang perlu aku buat ketika bertepatan degan malam itu? Nabi S.A.W bersabda, "bacalah: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha Pemberi pengampunan dan menyukai orang yang memohon ampun, maka ampunilah aku" (Hadith Riwayat At-Termizi).

Oleh kerana itu, kita kena memperbanyakan berdu'a khususnya pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Maulana Sulaiman khatani beritahu, hari ini umat hanya "membaca" d'ua dan "menyanyi" du'a.. Umat tidak berdu'a denga cara yang diajarkan oleh Nabi S.A.W. Jadi bagaimana, du'a kita akan jadi mustajab, kalau kita tak berdu'a seperti yang dianjurkan oleh Nabi S.A.W.

Jadi dalam kesempatan kali ini, insyaAllah saya akan berkongsi secara ringkas, bagaimana berdu'a seperti yang dianjurkan oleh ulama..

1) Berdu'a dengan menggunakan ismul a'zdhom (nama2 Allah yang Maha Agung)
Kita dituntut mulakan du'a dengan menyebut dan menyeru nama2 Allah. 
Firman Allah: "Serulah Allah atau serulah A-Rahman. Dengan nama apa sahaja kamu seru, Dia mempunyai Al-Asmaul husna.." (Al-Isra:110). 
 Syeikh Yaseer Qadhi menyebut hari ni kita kena gunakan nama Allah sesuai degan hajat kita. Conthnya, kalau, kita nak memohon Allah mengampunkan dosa2 kita, kita digalakkan guna nama Allah: Al-Ghaffur (yang Maha Pengampun), Ar-Rahman (Yang Maha Mengasih), Ar-Raheem (yang Maha Kasih Kepda hamaba2Nya yang mukmin).. So, kita kena gunakan Nama Allah yang betul yang bertepatan dan sesuai degan hajat kita.

2)Disusuli degan selawat ke atas Nabi S.A.W.
Dalam satu riwayat disebut: "du'a yang tidak disertakan selawat ke atas nabi tidak akan diterima Allah". Mufti Taqi Uthmani menyebut: "kenapa dituntut berselawat dalam du'a kita? beliau menyebut, bila sesorang berselawat ke atas Nabi, sudah tentu selawat ini diterima, bertepatan dgn hadith nabi: barangsiapa yang selawat ke atas aku sekali, maka Allah akan selawat ke atas mereka 10 kali. jadi peluang utk du'a kita sekali diterima Allaah itu sangat mustajab. kedua, beliau menyebut, menjadi kebiasaan Nabi S.A.W akan membalas hadiah yang diberikan oleh umatnya kepada baginda. Selawat adalah hadiah, jadi bila kita menyertakan selawat dalam du'a, kita, sebagai balasanya, Nabi akan memohon kepada Allah supaya du'a kita diterima Allah."

3)Berdu'a dengan penuh harapan
Kita kena berd'ua dalam keadaan kita penuh berharap pada Allah. meletakkan harapan dan tawajuh hanya pada Allah.. berdu'a dalam keadaan yakin, yang Allah akan pasti qabulkan hajat kita. ni bertepatan dgn hadith sohih: Nabi s.a.w bersabda: Allah berfirman: “Aku sebagaimana (bertindak) mengikut sangkaan hamba-hambaKu...” jadi, Kalau kita bersangka baik dengan Allah, pasti Allah akan qabulkan hajat kita.

4) Berdu'a degan cara mengadu, meminta atau berdialog dengan Allah
Kita kena mengadu pada Allah masalah/ hajat/keinginan kita.. cuba kita perhati bagaimana Nabi2 berdu'a dalam quran:
du'a Nabi ayyub as:
“Wahai Tuhanku,sesunguhnya aku telah di timpa penyakit dan Engkau Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”.(Surah Al-Anbiyaa’:83)

Du'a Nabi Zakariyya as:
Dia merayu dengan berkata: Wahai Tuhanku! Sesungguhnya telah lemahlah tulang -tulangku, dan telah putih melepaklah uban kepalaku; dan aku – wahai Tuhanku – tidak pernah merasa hampa dengan doa permohonanku kepadaMu. Dan sesungguhnya aku merasa bimbang akan kecuaian kaum kerabatku menyempurnakan tugas-tugas ugama sepeninggalanku; dan isteriku pula adalah seorang yang mandul; oleh itu, kurniakanlah daku dari sisiMu seorang anak lelaki. Yang layak mewarisi daku, juga mewarisi keluarga Nabi Yaakub; dan jadikanlah dia – wahai Tuhanku seorang yang diredhai serta disukai”.( Surah Maryam : 4-6 )

Subhanaallah, begitu indah du'a para Nabi. Mereka mengadu keinginan, hajat mereka dengan penuh rendah diri, sambil penuh berharap pada Allah.  Hari ni, ramai kita yang hanya sekadar membaca du'a..  dan tidak memahami makna dan tidak berdu’a dalam keadaan menunjukan kita benar2 berhajat pada Allah..

Di zaman Nabi ada seorang wanita, namanya Khansa ra. Apabila suaminya telah ziharkan beliau.. beliau telah mengadu pada Allah, menyatakan masalahnya.. sehingga Allah dengar dan memberi respond kepada aduan wanita tersebut sehingga surah al-mujadalah dinamakan sempena perempuan tersebut. Allahu Akhbar. Wanita tersebut bukan Nabi pun. Hanya orang biasa seperti kita. Tapi bila beliau berdu'a degan penuh harapan dan mengadu pada Allah dan benar2 berhajat pada bantuan Allah, maka Allah mengkabulkan hajat beliau.

5) Belajar menangis
Kita kena menangis dalam berdu’a.. Menangis mennunjukkan kesungguhan kita.. harapan kita.. dan kita sangat berhajat pada perhatian dan bantuan Allah. Maulana Sulaiman Khatani beritahu, Saidina Ali berkata: Kalau kita tak boleh menangis dalam berd’ua, kita kena usahakan dan belajar utk (pura2) menangis dalam du’a..” bukanlah bermaksud berlakon tapi kita kena usaha utk belajar menangis dalam du’a kita... Allah suka mendengar rintihan hamba-hambaNYA..

Jom, insyaAllah di kesempatan Ramadhan akhir ni, kita berazam utk tingkatkan d’ua dengan cara yang diajar oleh Nabi s.a.w

Moga perkongsian yang ringkas ni bermanfaat buat semua insyaAllah.

Allahu Musta’an..

24 Ramadhan 1434H




Saturday, July 27, 2013

Ramdhan kali ini... Ramadhan yang penuh bermakna buat diri ni..



Bicara seorang sahabat..

"Ramadhan kali merupakan ramadhan tahun kedua kehidupan aku sebagai "kembali bujang"..
Jika pada tahun pertama.. agar sukar bagi ku untuk menerima fasa kehidupan baru ni.. Terlalu banyak memori yang menganggu tumpuan aku untuk beribadah..

Namun.. Alhamdulillah.. Allah masih sayang padaku.. Allah memberi aku peluang untuk menemui kembali ramadhan buat kali kedua dalam fasa kehidupan yang baru..

Kesempatan kali ini aku sambut dengan penuh rasa syukur pada Robku.. yang amat mengetahui segala sesuatu dan yang maha luas rahmatNYA terhadap hamba-hambaNYA khususnya kepada hambaNYA yang sentiasa mengharapkan rahmatNYA dan pertemuan denganNYA..

 Kehidupan kembali bujang.. kembali single.. kembali seorang diri.. mengingatkan diriku pada kata2 Mufti Ismail Menk:

"Whenever you are alone, remind yourself that Allah has sent everybody away so that it's only you and HIM"

Subahnallah.. MaashaALLAH.. setiap sesuatu ada hikmahnya yang tersembunyi.. yang tidak kita ketahui rahsianya.. melainkan setelah benar2 kita menilai kembali dengan cahaya iman dan taqwa dalam hati..

Bila seorang diri.. dalam keadaan diri ini melalui pelbagai syillabus tarbiyaah dari Ilaihi...terasa begitu dekat dengan Allah..
 ''Apabila hambaKu bertanya tentang Aku katakan (wahai Muhammad) bahwa Aku dekat.."(surah al-baqarah:186

Dulu bila baca ayat tersebut... tidak begitu rasa kesannya pada hati ini.. Namun kali ni... setelah melalui pelbagai pengalaman yang sukar...sehingga terasa begitu berhajat pada Tuhan... begitu berharap pada Tuhan... dgn rahmatNYA kali ini terasa keakraban denganNYA.. 

Ramadhan kali ni.. benar2 bermakna buat diri ini...

Taddarus, du'a, qiyam.. semuanya berbeza...
Walaupun amalan2 yang sama.. Tapi.. penghayatan dan kesannya kali ini berbeza...

 benarlah kata2 ulama...

 " bila diri kita terasa begitu berhajat dengan rahmat dan pertolongan Tuhan..dan terasa diri begitu kerdil di hadapan Allah yang Maha Agung,  maka ketika itu akan mula timbul sifat hamba..."

Rasa seronok dan tenang ketika berdoa, mengadu pada Allah... 

Rasa teruja bila menemui banyak jawapan ketika baca quran.. terasa quran sedang berbicara dengan kita..

Bila qiyam... terasa berdiri sebagai seorang hamba yang begitu berhajat pada rahmat dan pertolongan Allah..

Demi Allah.. semua nikmat2 ni hanya ku temui dalam universiti ramadhan kali ini.. setelah Allah memlih diri ini untuk memasuki dan melalui pre-universiti dgn syallabus tarbiyah dan dugaan dari Allah...yang penuh dengan hikmah...

Benarlah kata2 nabi yusuf dan nabi yaakub as yang allah rakamkan dalam quran, setiap kali diuji oleh Allah dengan ujian yang berbeza2, pasti mereka akan mengatakan :" Inna Rabbaka 'Aleemun Hakeem – No doubt your Master is All-Knowing, the Wise.." 

sebagai Al-Alim...Allah maha mengetahui akan hikmah sebenar setiap peristiwa dan kejadian dan Allah juga bersifat Al-Hakim, Maha bijaksana dan maha  hebatNYA Allah yang mengatur setiap kejadian dengan sempurna... ""

Kalau kita membaca surah yusuf, kita akan temui Sifat Allah sebagai "Al-Alim dan Al-Hakim"  disebut banyak kali... setiap kali ditimpa ujian, Nabi Yaakub dan Nabi Yusuf akan sebut sifat Allah ini..

Marilah kita sama2 manfaatkan ramadhan kali ini degan penuh penghayatan dan ihtisab(yakin degan janji2 Allah) dan mengharapkan pengampunan...

Mana tahu.. mungkin Ramadhan kali ini.. Ramadhan yang terakhir buat kita..!!



Sunday, June 16, 2013

Rindu pada anak...



Ada seorang sahabat..telah ditimpa ujian dari Allah..
orang2 berniyyat jahat telah pisahkan beliau dari anaknya..
Beliau sangat rindu pada anaknya..
Risau akan keselamatan anaknya..
Bagaimana keadaan anaknya..?
Ketika perasaan yang terlalu sedih.. beliau membaca al-quran.. tiba2 ketika beliau membaca ayat yang berikut:



A086                             "Sesungguhnya aku hanyalah mengadukan kesusahan dan dukacitaku kepada Allah.."(Yusuf 12:86)..
 

Mengalir air matanya ketika membaca ayat tersebut.. ayat tersebut seolah2 berbicara dengan beliau.. Ayat tersebut mengisahkan peristiwa yang Nabi Yaakub as sangat rindu dan risau pada anaknya Yusuf as.. Nabi Yaakub mengadu hanya pada Allah..

Baginda mengadu risaunya pada Yusuf as.. yang telah dipisahkan oleh orang2 yang berniyyat jahat terhadap Yusuf as.

Subhanallah.. benarla Al-quran benar2 pengubat dan penawar bagi masalah kita..


Hanya pada Allah...orang2 mukmin mengadu dan berharap..

Allaahu musta'an...

Wednesday, May 8, 2013

Why should a beloved servant of Allah be burdened with trials and worries?



 By Mufti Taqi Uthmani:

The Holy  Prophet  is reported  to  have  said  in  a Hadith:

"When Allah loves some servant He showers  on him torrents of calamities and trials"

When  the  Angels  inquire  from  Allah  the  cause of  this strange treatment of His favourite servants, Allah
replies to them, saying: Let him remain in this condition,  weeping and seeking for help,  as I  like this begging  and suplications from him. This Hadith is weak in its authority but there are many Ahadith to the same effect.
According to another Hadith, Allah asks His Angels to go to His servant and entangle him  in  some trial
because  He  is  pleased  with  his  weeping  and  crying  for mercy  and  help.  The secret of this  strange treatment  of Allah with His beloved servant lies in the fact that Allah desires  to  convert  the troubles  and  trials  of His  servant into everlasting peace and comfort and elevate his status in  the  Hereafter  by  purging  him  of the  filth  of his  sins committed in the worldly life.

Tuesday, April 23, 2013

Takutilah doa orang-orang yang dizalimi


Baru-baru ni ada seorang hamba Allah telah dizalimi dan difitnah oleh bekas isteri dan bekas mak mertua di mahkamah syariah semata-mata untuk menghalang hamba tersebut daripada jumpa dengan anaknya dalam keadaan selamat...

Orang-orang zalim langsung tidak gentar dengan hukuman dari Allah.. Langsung tidak peduli dengan ancaman Allah dan Rasul... Mereka sanggup berbohong, mengherdik dan memfitnah demi memenuhi impian mereka yang terang-terang bertentangan dengan hukum Allah!!

Wahai orang-orang zalim... insaflah.. hentikanlah kezaliman kamu..!!

Ingatlah!!

Allah swt telah berfirman:

لا يحب الله الجهر بالسوء من القول إلا من ظلم وكان الله سميعا عليما

" Allah tidak suka seseorang mengatakan sesuatu yang buruk kepada seseorang dengan terang-terangan melainkan orang yang dizalimi maka dia boleh menceritakan kezaliman tersebut ; dan Allah itu maha mendengar dan maha mengetahui." ( 148 : an-Nisa)


Ibnu Abbas r.a telah mentafsirkan ayat ini: "ALLAH TIDAK SUKA SESEORANG MENDOAKAN KEBURUKAN KEPADA SESORANG YANG LAIN KECUALI ORANG YANG DIZALIMI. SESUNGGUHNYA ALLAH TELAH MEMBERIKAN KEBENARAN KEPADANYA UNTUK MENDOAKAN KEBURUKAN KEPADA ORANG YANG DIZALIMI. JIKA DIA BERSABAR MAKA ITU LEBIH BAIK BAGINYA." Qatadah berkata: ALLAH MEMBERIKAN KELONGGARAN KEPADA ORANG YANG DIZALIMI UNTUK MENDOAKAN KEBURUKAN. INI SEPERTI MANA YANG KAMU DENGAR. PANDANGAN RASULULLAH

Banyak hadis2 Rasulullah berkenaan dengan doa kepada orang yang dizalimi. Ini adalah diantara doa yang mustajab doanya. Diantara hadis-hadis tersebut adalah:- 1. Hadis dari Anas r.a , Rasulullah saw bersabda:


اتق دعوة المظلوم وإن كان كافرا فإنه ليس دونها حجاب

" Hendaklah kamu waspada terhadap doa orang yang dizalimi sekalipun dia adalah orang kafir. Maka sesungguhnya tidak ada penghalang diantaranya untuk diterima oleh Allah." Hadis riwayat Ahmad - sanad hasan

2. Hadis dari Ibnu Umar r.a, Rasulullah saw bersabda:


اتق دعوة المظلوم فإنها تصعد إلى السماء كأنها شرارة
"Hendaklah kamu waspada terhadap doa orang dizalimi. Sesungguhnya doa itu akan naik ke langit amat pantas seumpama api marak ke udara."

Hadis riwayat Hakim - sanad sahih

3. Hadis dari Khuzaimah bin Thabit r.a, Rasulullah saw bersabda:


اتقوا دعوة المظلوم فإنها تحمل على الغمام يقول الله عز وجل : وعزتي وجلالي لأنصرنك ولو بعد حين


" Hendaklah kamu waspada terhadap doa orang yang dizalimi. Allah swt berkata : Demi kemulian dan keagunganku, aku pasti akan menolongmu walaupun setelah masa yang lama."
Hadis riwayat Tobrani - sanad hasan

4. Hadis dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw bersabda:


ثلاث دعوات مستجابات : دعوة الصائم ودعوة المظلوم ودعوة المسافر
" Tiga doa yang diperkenankan: Doa orang puasa, doa orang yang dizalimi dan doa orang yang musafir." Hadis riwayat Baihaqi - sahih

5. Hadis dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda:

دعوة المظلوم مستجابة وإن كان فاجرا ففجوره على نفسه

" Doa orang yang dizalimi adalah diterima sekalipun doa dari orang yang jahat. Kejahatannya itu memudaratkan dirinya dan tidak memberi kesan pada doa tadi." Hadis hasan riwayat at-Tayalasi



Imam Nawawi telah meletakkan satu tajuk dalam kitabnya al-Azkar:

"BAB: HARUS BAGI SEORANG MANUSIA UNTUK MENDOAKAN KEBURUKAN KEPADA ORANG YANG MENZALIMI ORANG-ORANG ISLAM ATAU MENZALIMI DIRINYA SENDIRI."

Syeikh Ibnu Allan as-Siddiqi (pengarang syarah bagi kitab Azkar) berkata di bawah tajuk ini:

" Maksud harus yang disebut imam Nawawi adalah merangkumi sunat. Maksudnya ia tidak haram dan tidak makruh. Sekiranya doa kecelakaan kepada orang yang menzalimi manusia lain supaya terhindar dari kezalimannya maka hukumnya sunat. Sekiranya doa kecelakaan kepada orang yang menzalimi dirinya sendiri atau yang menyakitinya , sesungguhnya ini diharuskan untuk berdoa sebegini. Seeloknya dia maafkan dan melupakannya."

Dalil pengharusan.

Ini jelas melalui ayat al-Quran 148 surah an-Nisa mengikut tafsiran Ibnu Abbas seperti yg telah dinyatakan sebelum ini. Adapun hadis Rasulullah saw adalah hadis berikut:


أنه صلى الله عليه وسلم دعا على الذين قتلوا القراء رضي الله عنهم وأدام الدعاء عليهم شهرا يقول: اللهم العن رعلا وذكوان وعصية

" Sesungguhnya Nabi saw mendoakan kecelakaan kepada orang-orang yang membunuh penghafaz-penghafaz al-Quran ra dan sentiasa mendoakan kecelakaan kepada mereka selama sebulan. Baginda berdoa : Ya Allah laknatilah Ri'l, zakwan dan 'usayyah (nama2 kabilah)."
Hadis sahih Bukhari dan Muslim

Dizaman pemerintahan Umar ra , beliau telah melantik Saad bin Abi Waqas ra sebagai gabenor Kufah. Ada seorang lelaki yang bernama Usamah bin Qatadah atau Abu Sa'dah telah menuduh Sa'ad dengan kata2nya:

أما إن نشدتنا فإن سعدا لا يسير بالسرية ولا يقسم بالسوية ولا يعدل في القضية

" Sekiranya kamu bertanya kami tentang sa'ad, sesungguhnya dia tidak menyertai peperangan, tidak menyamaratakan pemberian dan tidak berlaku adil dalam hukuman."

Lalu Sa'ad berdoa:


اللهم إن كان عبدك هذا كاذبا قام رياء وسمعة فأطل عمره وأطل فقره وعرضه للفتن

" Ya Allah sekiranya hamba mu ini pembohong dan melakukannya semata kerana riya' dan sum'ah maka hendaklah engkau panjangkan umurnya, kekalkan kefakirannya dan dedahkan dia kepada fitnah."

Kemudian setelah tua, lelaki yg menuduh saad ra berkata " Aku telah terkena bencana akibat doa Sa'ad." "Abdul Malik bin Umair ra perawi hadis ini berkata: Aku melihat lelaki tadi (qatadah) selepas dia tua, dua bulu keningnya telah gugur kerana terlampau tua , dia telah menganggu perempuan-perempuan muda dengan meraba dan meramas mereka.

" Hadis sahih Bukhari dan Muslim.

Seorang wanita bernama Arwa binti Aus telah mengadu kepada khalifah Marwan bin Hakam tentang Sa'id bin Zaid ra. Dia mendakwa Sa'ad ra telah mengambil sebahgian dari tanahnya. Lalu Sa'ad berkata : Adakah aku tergamak mengambil sebahgian dari tanahnya sedangkan aku telah mendengar sesuatu dari Rasulullah saw?" Marwan bertanya " Apa yang engkau dengar dari Rasulullah saw ?" Aku mendengar Rasulullah saw bersabda:


من أخذ شبرا من الأرض ظلما طوقه إلى سبع أرضين
" Sesiapa yang mengambil sejengkal tanah secara zalim, Allah swt akan mengalungi tanah tersebut sehingga tujuh petala bumi."

Lalu Marwaى berkata "Aku tidak akan memintamu mendatangkan saksi selepas ini." Sa'id pun berkata:

اللهم إن كانت كاذبة فأعم بصرها واقتلها في أرضها
"Ya Allah sekiranya wanita tadi berbohong maka hendaklah engkau butakan matanya dan bunuhlah dia di tanahnya. "

Wanita tadi tidak mati sehinggalah dia buta dan ketika mana dia berjalan di atas muka tanah milikinya, tiba-tiba dia jatuh di dalam lubang, lalu mati."

Hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim.


Maka oleh kerana itu... Wahai orang2 yang zallim...Takutlah kamu kepada azab Allah dan ancaman yang keras dari Allah dan Rasul...azab yang pedih menanti kamu di dunia lagi...

Hentikanlah kezaliman kamu!!!